Pernahkah Anda merasa sulit mengingat hal-hal sederhana seperti meletakkan kunci, nama orang yang baru saja dikenalkan, atau bahkan apa yang hendak Anda lakukan sesaat sebelumnya? Meski tampak sepele, gejala seperti ini bisa jadi pertanda bahwa fungsi daya ingat Anda sedang menurun.
Dalam banyak kasus, penurunan daya ingat tidak hanya disebabkan oleh faktor usia atau kondisi medis tertentu, tetapi juga oleh kebiasaan sehari-hari yang tampaknya tidak berbahaya. Kebiasaan ini sering dilakukan tanpa disadari, sehingga dampaknya pada otak menjadi akumulatif dan sulit dihindari.
Memahami kebiasaan-kebiasaan yang dapat merusak memori penting untuk menjaga fungsi otak jangka panjang. Artikel ini membahas lima kebiasaan umum yang secara perlahan dapat melemahkan daya ingat, lengkap dengan penjelasan dan contoh harian.
5 Kebiasaan yang Melemahkan Daya Ingat
Sering Kurang Tidur
Saat tidur, otak melakukan konsolidasi memori—menguatkan dan menyimpan informasi sepanjang hari.
- Tidur < 6 jam/malam mengganggu pembentukan memori jangka panjang.
- Riset NIH mengaitkan kualitas tidur buruk dengan penurunan fungsi kognitif.
- Tidur terganggu membuat mudah lupa dan sulit fokus keesokan harinya.
Contoh: Begadang nonton serial, besoknya lupa menaruh dompet atau kunci.
Terlalu Sering Multitasking
Otak tidak efisien memproses banyak hal sekaligus; perhatian terpecah → memori lemah.
- Informasi yang masuk setengah sadar cenderung cepat hilang.
- Kebiasaan multitasking jangka panjang melemahkan koneksi saraf untuk fokus & memori.
Contoh: Nonton YouTube sambil balas pesan dan cek email—detail penting terlewat semua.
Makanan Tinggi Gula atau Instan
Pola makan memengaruhi kesehatan otak; gula tinggi & ultra-proses menurunkan fleksibilitas kognitif.
- Gula berlebih dapat menekan BDNF, faktor penting untuk memori.
- Makanan instan miskin nutrisi → otak kekurangan “bahan baku” sel saraf.
Contoh: Sarapan minuman manis kemasan + gorengan setiap hari bikin cepat lelah dan sulit fokus.
Lihat juga: temuan di Journal of Neuroscience terkait gula & memori.
Jarang Berolahraga
Aktivitas fisik melancarkan aliran darah ke otak dan merangsang neurogenesis.
- Olahraga rutin meningkatkan memori verbal dan spasial.
- Kurang gerak → otak lebih pasif, fungsi menurun lebih cepat.
- Jalan kaki ringan harian sudah membantu.
Contoh: Duduk berjam-jam tanpa peregangan membuat mudah lupa dan cepat lelah mental.
Tidak Melatih Otak
Otak seperti otot: perlu tantangan mental agar tetap kuat.
- Belajar hal baru, membaca, atau teka-teki menjaga sinaps aktif.
- Aktivitas kognitif membentuk jalur baru yang mendukung penyimpanan memori.
Contoh: Andalkan GPS setiap hari → makin sulit bernavigasi tanpa alat.
Penutup
Kesehatan memori bukan hanya soal usia atau genetika, tetapi juga pilihan kebiasaan harian. Mengurangi lima kebiasaan di atas adalah investasi untuk kualitas hidup—mental, emosi, dan produktivitas.
Ingin memahami cara otak menyimpan informasi? Baca juga: Kenapa Otak Kita Sering Lupa Hal Sepele Tapi Ingat yang Tak Penting.
“Otak bukan hanya tempat menyimpan kenangan, tapi juga tempat kita membentuk masa depan.”