5 Cara Sederhana Mengatasi Anak Rewel Tanpa Stres
Menghadapi anak yang rewel bisa menjadi
tantangan tersendiri bagi orang tua, terutama jika hal ini terjadi di tengah
kesibukan sehari-hari. Anak yang rewel biasanya menunjukkan tanda-tanda
ketidaknyamanan atau frustrasi karena berbagai alasan, mulai dari rasa lapar,
kelelahan, bosan, hingga membutuhkan perhatian. Terkadang, perasaan frustrasi
dan stres pun tak terhindarkan bagi para orang tua. Namun, tahukah Anda bahwa
ada cara-cara sederhana yang dapat membantu menenangkan anak tanpa harus
membuat Anda kewalahan?
Anak-anak pada usia dini memang sedang dalam tahap eksplorasi dan sering kali merasa kesulitan mengekspresikan perasaan mereka. Inilah mengapa mereka cenderung rewel sebagai bentuk komunikasi. Meskipun menghadapi anak yang rewel bisa terasa menguras energi, penting bagi kita untuk memahami bahwa kerewelan adalah bagian dari proses perkembangan mereka. Dengan pendekatan yang tepat, kita bisa membantu mereka merasa lebih nyaman dan aman. Dalam artikel ini, kita akan membahas 5 cara sederhana untuk mengatasi anak rewel yang bisa Anda coba tanpa perlu merasa stres.
1. Mengalihkan Perhatian Anak
Salah satu cara efektif untuk mengatasi anak
yang rewel adalah dengan mengalihkan perhatiannya ke hal lain. Misalnya, jika
anak mulai rewel saat sedang di tempat umum, coba tunjukkan hal menarik di
sekitar mereka, seperti burung yang terbang, mobil yang melintas, atau mainan
yang lucu. Cara ini bisa mengalihkan fokus anak dari penyebab kerewelannya dan
memberikan mereka sesuatu yang menarik untuk dilihat atau dilakukan.
Menurut penelitian dari University of
Washington, anak-anak usia dini memiliki rentang perhatian yang pendek,
sehingga mudah untuk mengalihkan fokus mereka. Mereka cenderung tertarik pada
hal-hal baru dan berbeda, yang bisa menjadi alat yang berguna bagi orang tua.
Dengan mengalihkan perhatian ke hal yang positif, anak akan lebih cepat tenang.
Anda bisa membawa mainan favorit atau buku cerita kecil yang bisa menarik
perhatian mereka ketika mulai rewel.
2. Memberikan Pelukan Hangat
Sentuhan fisik seperti pelukan dapat
memberikan rasa aman dan nyaman pada anak. Ketika anak merasa gelisah atau
rewel, cobalah untuk memberikannya pelukan hangat. Kontak fisik ini bisa
menenangkan dan mengurangi kecemasan mereka. Banyak penelitian menunjukkan
bahwa pelukan dapat membantu menurunkan tingkat stres, baik pada anak maupun
orang dewasa.
Sebuah studi yang diterbitkan di Journal of
Child Psychology and Psychiatry menunjukkan bahwa pelukan dapat membantu
menurunkan tingkat stres pada anak. Sentuhan yang lembut dan penuh kasih sayang
bisa merangsang produksi hormon oksitosin, yang dikenal sebagai hormon cinta
atau kebahagiaan. Hormon ini bisa membantu menenangkan sistem saraf dan
memberikan rasa nyaman.
Selain pelukan, Anda juga bisa mencoba
mengusap punggung atau rambut anak dengan lembut. Sentuhan ini bisa memberikan
efek menenangkan dan membuat anak merasa lebih aman. Jika anak Anda sedang
dalam situasi yang membuatnya takut atau tidak nyaman, seperti saat mengunjungi
dokter atau tempat yang asing, pelukan Anda bisa menjadi penenang yang efektif.
3. Menggunakan Teknik Pernapasan
Teknik pernapasan sederhana bisa sangat
membantu, baik untuk Anda maupun anak. Ajak anak untuk menarik napas
dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan. Ini adalah teknik yang mudah namun
efektif untuk menenangkan diri. Dikutip dari verywellfamily.com, pernapasan
yang teratur dapat membantu menurunkan detak jantung dan mengurangi tingkat
stres. Saat anak melihat Anda melakukan hal ini, mereka akan menirunya dan
perlahan menjadi lebih tenang.
Teknik pernapasan ini juga bisa Anda terapkan
pada diri sendiri ketika mulai merasa stres menghadapi anak yang rewel. Dengan
mengatur napas, Anda akan lebih tenang dan mampu berpikir lebih jernih dalam
menghadapi situasi. Ada berbagai teknik pernapasan yang bisa Anda coba, seperti
pernapasan perut, di mana Anda meminta anak untuk menarik napas perlahan
melalui hidung hingga perut mereka terasa penuh, lalu menghembuskannya perlahan
melalui mulut.
Mengajarkan teknik pernapasan pada anak juga
bisa menjadi alat yang berharga untuk mereka gunakan saat mereka merasa cemas
atau stres di kemudian hari. Ini adalah keterampilan yang bisa mereka bawa
sepanjang hidup untuk membantu mengatasi berbagai situasi yang menantang.
4. Memberikan Mainan Kesayangan
Anak-anak sering merasa lebih nyaman saat
berada di dekat benda yang familiar bagi mereka. Mainan kesayangan, selimut,
atau benda favorit lainnya bisa menjadi alat yang sangat efektif untuk
menenangkan anak. Jika anak Anda memiliki mainan kesayangan atau selimut
favorit, coba berikan kepada mereka saat sedang rewel. Benda tersebut bisa
memberikan rasa aman dan menenangkan, terutama saat anak berada di lingkungan
yang asing atau menegangkan.
Menurut artikel dari HealthyChildren.org,
mainan atau benda kesayangan anak sering kali menjadi alat penghibur yang
efektif. Ini dapat membantu mereka merasa lebih nyaman dan aman, terutama saat
berada di lingkungan yang baru atau menegangkan. Anda bisa membawa mainan
kesayangan anak saat bepergian, atau menyimpannya di tempat yang mudah
dijangkau ketika Anda di rumah.
Selain mainan, Anda juga bisa mencoba
memberikan benda lain yang bisa menjadi pengalih perhatian, seperti buku
cerita, mainan yang bisa membuat suara, atau permainan interaktif. Yang
penting, benda tersebut bisa membuat anak merasa lebih nyaman dan tenang.
5. Berbicara dengan Nada Lembut
Nada bicara Anda sangat berpengaruh terhadap
suasana hati anak. Jika Anda berbicara dengan nada yang lembut dan penuh kasih
sayang, anak akan merasa lebih tenang dan lebih mudah untuk diajak bekerja
sama. Cobalah untuk berbicara perlahan dan jelaskan dengan sabar apa yang Anda
inginkan dari mereka.
Dikutip dari parents.com, anak-anak cenderung
meniru cara orang dewasa di sekitarnya berbicara. Jika Anda berbicara dengan
nada tinggi atau terdengar marah, mereka mungkin akan semakin rewel.
Sebaliknya, nada yang lembut dapat membuat mereka merasa dihargai dan didengar.
Selain itu, gunakan kata-kata yang positif dan
ajak mereka untuk memahami perasaan mereka. Misalnya, jika anak sedang rewel
karena tidak ingin tidur, Anda bisa berkata, "Mama tahu kamu ingin terus
bermain, tapi sekarang sudah waktunya tidur supaya besok kamu bisa main lagi
dengan lebih banyak energi." Dengan cara ini, Anda tidak hanya menenangkan
mereka, tetapi juga membantu mereka belajar mengelola emosi.
Kesimpulan
Menghadapi anak yang rewel memang tidak selalu
mudah, namun dengan beberapa cara sederhana ini, Anda dapat membantu
menenangkan mereka tanpa harus merasa stres. Penting untuk diingat bahwa setiap
anak berbeda, dan apa yang berhasil untuk satu anak mungkin tidak selalu
berhasil untuk yang lain. Kuncinya adalah menemukan pendekatan yang paling
cocok untuk anak Anda dan tetap sabar dalam menghadapi situasi.
Selain itu, kerewelan adalah bagian dari
proses perkembangan anak. Dengan memberikan dukungan dan pemahaman, Anda dapat
membantu anak belajar mengelola emosinya dengan lebih baik seiring waktu.
Sebagai orang tua, Anda juga perlu menjaga kesehatan emosional Anda sendiri.
Jangan ragu untuk meminta bantuan atau dukungan jika Anda merasa kewalahan.
Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat
membantu Anda dalam mengatasi anak yang rewel dengan lebih tenang dan efektif.
Jangan lupa, ketenangan dan kasih sayang Anda adalah kunci dalam membantu anak
merasa aman dan nyaman.
Artikel ini dibuat hanya untuk informasi semata. Jika Anda merasa terbantu oleh artikel ini, mohon keikhlasannya untuk mendoakan supaya Tuhan selalu melimpahkan kebaikan kepada Fuji Mulia sekeluarga. Terima kasih.
Referensi:
1. University of Washington. https://www.washington.edu/news/2013/09/18/kids-short-attention-span-study/. Diakses pada tanggal: 16/09/2024
2. Journal of Child Psychology and Psychiatry. https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-couch/201904/the-power-hugging-your-children. Diakses pada tanggal: 16/09/2024
3. verywellfamily.com. https://www.verywellfamily.com/breathing-exercises-for-kids-4843011. Diakses pada tanggal: 16/09/2024
4. parents.com. https://www.parents.com/toddlers-preschoolers/discipline/discipline-tips/discipline-tactics-that-work-best/. Diakses pada tanggal: 16/09/2024