Teori Belajar Menurut Para Ahli
Di bawah ini adalah beberapa pengertian dan penjelasan mengenai teori belajar yang dikemukakakn oleh beberapa ahli, sebagai berikut:
1. Jean Piaget
Jean Piaget dalam Suhendar (2006:171) menggagas tentang teori belajar perkembangan mental, menyatakan bahwa setiap individu akan melalui tahap perkembangan kognitif secara kronologis melalui 4 tahap tertentu yang berurutan, yaitu:
- Tahap sensormotor (rentang usia 0-2 tahunan)
Pada tahap ini pengalaman seseorang diperoleh melalui kegiatan berbuat dan sensori, berpikir melalui tindakan atau perbuatan, gerak dan reaksi spontan, - Tahap praoprasi (rentang usia 2-7 tahunan)
Pada tahap ini seseorang mulai berpikir internal, diawali dengan berpikir prakonseptual kemudian berpikir secara intuitif, - Tahap operasi konkret (rentang usia 7-12 tahunan)
Pada tahap ini seseorang mulai memahami operasi yang logis melalui bantuan benda-benda konkret, ia mulai dapat mengelompokan sesuatu berdasarkan sifat dan karakteristiknya, - Tahap operasi formal (rentang 12-dewasa)
Pada tahap ini seseorang mulai tidak memerlukan bantuan benda-benda kongkrit dalam menyajikan abstraksi mental secara verbal, ia mulai dapat merumuskan hipotesis dan teori serta berpikir secara deduktif dan induktif.
2. Gagne
Menurut Gagne dalam Suwaningsih (2006:79) dalam belajar ada dua makna yang dapat diperoleh siswa, yaitu:
- Objek langsung
Objek langsung antara lain berupa fakta, keterampilan, konsep, dan aturan - Objek tak langsung
Objek tak langsung antara lain kemampuan menyelidiki dan memecahkan masalah, belajar mandiri, bersikap positif terhadap pelajaran dan tahu bagaimana mestinya mempelajari pelajaran.
Menurut Gagne, belajar dapat dikelompokkan menjadi 8 tipe belajar, yaitu:
- belajar isyarat stimulus respons,
- rangkaian gerak,
- rangkaian verbal,
- membedakan,
- pembentukan konsep pembentukan aturan, dan
- pemecahan masalah.
Kedelapan tipe belajar ini terurut menurut kesukarannya dari belajar isyarat sampai ke belajar pemecahan masalah.
3. Ratna Wilis
Ratna Wilis (Dahar, 1996:102) menjelaskan bahwa hampir semua orang dewasa melalui tiga sistem keterampilan untuk menyatakan kemampuan-kemampuannya yang sempurna. Ketiga sistem keterampilan itu disebut dengan tiga cara penyajian (modes of presentation), yaitu:
- Enaktif, yaitu siswa secara langsung terlibat dalam memanipulasi objek
- Ikonik yaitu kegiatan yang dilakukan siswa berhubungan dengan mental, yang merupakan gambaran dari objek-objek yang dimanipulasi. Anak tidak langsung memanipulasi objek seperti yang dilakukan pada enaktif.
- Simbolik, yaitu siswa memanipulasi simbol-simbol atau lambang-lambang objek tertentu. Anak tidak lagi terikat dengan objek-objek sebelumnya dan pada tahap ini anak sudah mampu menggunakan notasi tanpa ketergantungan terhadap objek nyata.
4. Skinner
Skinner (Windayana, 2006:12), mengatakan bahwa agar siswa berhasil dalam proses belajar maka penguatan atau ganjaran harus berperan secara maksimal. Artinya penguatan atau ganjaran sangat menentukan terhadap keberhasilan siswa dalam belajar. Ganjaran merupakan respons yang sifatnya menggembirakan dan merupakan tingkah laku yang sifatnya subjektif, sedangkan penguatan merupakan suatu yang mengakibatkan meningkatnya kemungkinan suatu respons dan lebih mengarah kepada hal-hal yang sifatnya dapat diamati dan diukur.
Itulah penjelasan mengenai teori belajar menurut para ahli yang berhasil Trigonal Media rangkumkan. Jika Anda memiliki saran, koreksi, pertanyaan, atau tambahan, jangan sungkan untuk menuliskannya di kolom komentar. Terima kasih.
Artikel ini dibuat hanya untuk informasi semata. Jika Anda merasa terbantu oleh artikel ini, mohon keikhlasannya untuk mendoakan supaya Tuhan selalu melimpahkan kebaikan kepada Trigonal Media sekeluarga. Terima kasih.
Anda ingin berkomentar? punya pertanyaan? atau ingin memberikan kritik dan saran?
Sampaikan semuanya di: Hubungi Kami
REFERENSI
Artikel:
Berbagai sumber
Gambar:
canva.com