Mikroevolusi
Mikroevolusi adalah perubahan dari generasi ke generasi dalam alel atau frekuensi genotipe suatu populasi (Campbell, 2003: 25). Menurut pandangan Darwinian, evolusi terjadi sebagai upaya makhluk hidup untuk bertahan hidup, lalu bagaimana dengan mikroevolusi? Simak penjelasan Trigonal Media yang dikutip dari berbagai sumber berikut ini.
Sebelum melangkah jauh membahas evolusi, Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan tentang pengertian evolusi berikut ini:
Evolusi adalah perubahan (pertumbuhan, perkembangan) secara berangsur-angsur dan perlahan-lahan (sedikit demi sedikit).
Jadi dapat disimpulkan bahwa mikroevolusi adalah suatu perubahan dalam struktur genetik suatu populasi, dengan kata lain evolusi dalam skala terkecil.
Penelitian mikroevolusi tidak bisa lepas dari teori Hardy-Weinberg yang menyatakan:
frekuensi alel dan genotipe dalam kumpulan gen suatu populasi tetap konstan selama beberapa generasi kecuali apabila ada yang bertindak sebagai agen lain selain rekombinasi seksual.
Penyebab mikroevolusi
Berikut ini adalah beberapa penyebab mikroevolusi yaitu:
1. Hanyutan genetik (genetic drift)
Hanyutan genetik adalah perubahan dalam kumpulan gen suatu populasi kecil akibat kejadian acak.
Suatu populasi harus tak terhingga besarnya sehingga bisa mengabaikan hanyutan genetik sebagai salah satu faktor penyebab evolusi. Tetapi pada kenyataannya, banyak populasi berukuran kecil sehingga memungkinkan terjadinya hanyutan genetik.
2. Aliran gen (gene flow)
Aliran gen adalah pertukaran genetik akibat migrasi individu yang subur atau perpindahan gamet antar populasi.
Salah satu poin pentingnya, aliran gen dapat menyamarkan perbedaan antara populasi yang sebelumnya sudah terbentuk oleh seleksi alam maupun hanyutan genetik.
3. Mutasi
Mutasi adalah perubahan dalam DNA suatu organisme.
Suatu mutasi baru yang terjadi pada gamet dapat mengubah kumpulan gen suatu populasi dengan cara mengganti alelnya.
4. Perkawinan yang tidak acak
Pada hewan dan tumbuhan sering kali terjadi perkawinan dengan kerabat dekatnya, ini biasanya terjadi pada populasi yang tidak tersebar jauh. Setiap perubahan dalam perilaku kawin asortif atau kawin antar kerabat populasi akan menggeser frekuensi genotipe yang berlainan. Sehingga, perkawinan tidak acak dapat menyebabkan populasi berevolusi.
5. Seleksi alam
Seleksi alam adalah tingkat kelangsungan hidup dan reproduksi individu organisme di alam, yang menghasilkan kenaikan jumlah beberapa sifat tertentu di samping menurunnya jumlah sifat yang lain.
Dari semua penyebab mikroevolusi, hanya seleksi alam yang dapat menyesuaikan populasi dengan lingkungannya, karena seleksi alam meningkatkan dan mempertahankan genotipe yang menguntungkan.
Itulah penjelasan mengenai apa itu mikroevolusi yang berhasil Bang Fuji rangkumkan. Jika Anda memiliki saran, koreksi, pertanyaan, atau tambahan, jangan sungkan untuk menuliskannya di kolom komentar. Terima kasih.
Artikel ini dibuat hanya untuk informasi semata. Jika Anda merasa terbantu oleh artikel ini, mohon keikhlasannya untuk mendoakan supaya Tuhan selalu melimpahkan kebaikan kepada Bang Fuji sekeluarga. Terima kasih.
REFERENSI
Artikel:
1. Neil A. Campbell, dkk. (2003). Biologi Edisi Kelima Jilid Dua. Jakarta: Penerbit Erlangga
2. Berbagai sumber
Gambar:
Dokumen pribadi