Syarat Tumbuhnya Plankton
Setiap organisme akan mampu tumbuh baik apabila tempat dan habitatnya sesuai dengan kemampuan hidupnya selama kondisi lingkungannya menguntungkan bagi pertumbuhannya dan untuk mempertahankan dirinya (Pelczar, 1998). Keadaan plankton sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungannya.
Kepadatan plankton dan jenis plankton di suatu perairan menurut Djuanda (1980) ditentukan oleh suhu air, keadaan PH, kadar garam, laju arus, kecerahan air, keadaan sifat fisik serta kimia dan biologi suatu perairan tersebut adalah sebagai berikut:
- Suhu
Suhu di dalam air tidak begitu banyak mengalami perguncangan jika dibandingkan dengan udara, yang penting bagi makhluk hidup di dalam air adalah penyebaran suhu. Suhu air mempunyai pengaruh besar terhadap besar pertukaran zat atau metabolisme dari makhluk hidup. Keadaan ini jelas terlihat dari jumlah plankton di daerah-daerah yang beriklim panas, karena daerah yang beriklim panas proses perombakan berlangsung cepat, sehingga plankton yang dihasilkan di daerah tersebut tidak mempunyai kesempatan untuk mencapai jumlah yang besar.
Selain mempengaruhi pertukaran zat, suhu berpengaruh juga pada keadaan oksigen yang larut dalam air, semakin tinggi suhu suatu perairan, semakin cepat pula perairan tersebut mengalami kejenuhan oksigen (Warner dan Benton, 1980). - Kecerahan
Kemampuan cahaya matahari untuk menembus sampai di dasar perairan dipengaruhi oleh kekeruhan air. Dengan mengetahui kekeruhan suatu perairan kita dapat mengetahui sampai di mana masih adanya kemungkinan terjadi proses fotosintesis dalam air. Air yang tak terlampau keruh dan tidak terlampau jernih baik untuk kehidupan ikan.
Kekeruhan yang baik adalah kekeruhan yang disebabkan oleh jasad-jasad renik atau plankton (Asmawi, 2000). - Kadar Oksigen yang Terlarut
Air mengandung sejumlah oksigen tertentu. Biasanya oksigen masuk ke dalam air melalui:
1). Difusi langsung dari udara.
2). Aliran-aliran yang masuk.
3). Hujan yang jatuh.
4). Proses fotosintesis tumbuh-tumbuhan hijau.
Oksigen sangat penting untuk kehidupan ikan dan hewan air lainnya. Dengan demikian kalau oksigen yang terlarut di air sangat sedikit, maka perairan tersebut tidak baik bagi kehidupan ikan dan makhluk hidup lainnya di suatu perairan. - Derajat Keasaman (PH)
Derajat keasaman (PH) mempunyai pengaruh besar terhadap tumbuh-tumbuhan dan hewan air, sehingga sering digunakan sebagai petunjuk untuk menyatakan baik buruknya keadaan air sebagai lingkungan hidup.
Untuk menyatakan baik buruknya dalam suatu perairan, PH air harus sudah mantap atau tidak terlalu terguncang. Ikan akan hidup dengan normal pada PH antara 5-8. - Kadar CO2 Yang Terlarut.
Kadar CO2 yang terlarut dalam perairan menentukan tinggi rendahnya PH suatu perairan. Biasanya pagi hari saat CO2 terlarut tinggi karena pernapasan hewan pada malam hari, maka PH air akan rendah, tetapi pada sore hari disaat air kekurangan CO2 di asimilasikan oleh tumbuh-tumbuhan hijau pada siang hari maka PH air akan tinggi. Apabila suatu perairan kaya dengan berbagai jenis plankton dan dengan jumlah individu yang banyak, berarti perikanan tersebut subur untuk perikanan.
Tidak berbeda dengan di darat, dengan sumber pokok adalah tumbuhan, demikian halnya phytoplankton yang sangat penting kedudukannya dalam rantai kehidupan perairan. Secara langsung atau tidak langsung semua organisme perairan membutuhkan phytoplankton sebagai sumber energi (karbohidrat, protein dan lemak), sebab phytoplankton merupakan produsen sedangkan zooplankton adalah konsumen.
Phytoplankton sendiri membutuhkan cahaya, panas, CO2 untuk fotosintesis, O2, untuk respirasi dan garam-garam nutrien yang akan terbentuknya karbohidrat, protein, lemak dan minyak. Jadi kebutuhan dasar plankton tidak berbeda dengan kebutuhan dasar tumbuhan di darat, sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan phytoplankton dapat dibedakan atas:
- Faktor fisik, misalnya temperatur, angin, pencahayaan.
- Faktor kimia, garam-garam nutrien.
- Faktor biologi, misalnya zooplankton dan organisme lain pemakan phytoplankton.
Suhu dan cahaya matahari dapat mempengaruhi reproduksi, dan pergerakan plankton, suhu berperan dalam penyediaan dan pengontrol dalam aktivitas fotosintesis. Rendahnya suhu dan intensitas cahaya cenderung menyebabkan rendahnya tingkat fotosintesis, sehingga zat-zat hara hasil regenerasi dari jasad-jasad mati dan kemudian mengurai, tidak seluruhnya terpakai dan akhirnya akan terjadi penumpukan.
Artikel ini dibuat hanya untuk informasi semata. Jika Anda ingin mengetahui lebih jauh tentang pembahasan ini, silakan baca buku atau sumber informasi yang ada di bagian referensi. Terima kasih.
REFERENSI
Artikel:
Berbagai sumber
Gambar:
Dokumen pribadi