Pengertian dan Ciri-Ciri Bahasa Sastra
Untuk memahami pengertian bahasa sastra maka kita harus mengetahui ciri-ciri bahasa sastra, sehingga akan mempermudah proses pemahaman tersebut. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai dua hal tersebu
Pengertian bahasa sastra
Bahasa sastra adalah
penghubung antara sesama anggota masyarakat dalam kegiatan sosial dan kebudayaan, tetapi gaya bahasa dalam kesusastraan berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam percakapan sehari-hari. Bahasa sastra berbeda dengan bahasa pidato politik, bahasa surat kabar, atau bahasa buku teks.
Kesusastraan merupakan pengucapan atau tulisan yang tergolong ke dalam jenis kreatif-imajinatif. Kelebihan sastra sebagai karya kreatif terletak pada unsur-unsur bahasa serta interaksi antara unsur-unsur tersebut dengan dunia nyata yang berada di luar dirinya. Bahasa yang dipakai dalam kesusastraan bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi lebih dari itu bahasa sastra memberi makna yang lebih luas terhadap komunikasi dan hubungan antar manusia.
Bahasa sebagai media pengucapan yang mampu menimbulkan kesan, keindahan amat dipentingkan dalam suatu karya sastra. Kemampuan mengeksploitasi bahasa dalam segala dimensilah yang membedakan karya sastra dengan karya-karya yang lain.
Ciri-ciri bahasa sastra
Berikut ini adalah ciri-ciri bahasa sastra yaitu:
- Bersifat konotatif
Konotatif adalah kata yang memiliki pengertian tambahan atau arti sekunder di samping arti primernya. Nilai konotasi yang lebih luas dari pengertian denotasi amat penting dalam karya sastra. Setiap kata yang dipilih boleh diasosiasikan kepada berbagai pengertian. Oleh sebab itu di dalam sastra tidak ada pengertian yang sama bila ditinjau dari sudut kesan sensitivitas, dari sudut bunyi, dan dari sudut lambang. Setiap pilihan kata mempunyai pengertian tersendiri, misalnya kata cantik, molek, bagus, baik, anggun, indah, dari sudut denotasi mungkin artinya sama, tetapi kesan kata-kata ini memiliki sensitivitas berbeda. - Bersifat simbolis
Bahasa kesusastraan lebih bersifat simbolis, artinya bahasa sastra bukan saja mengungkapkan yang tersurat, tapi juga mengungkapkan makna yang tersirat. Hal ini berbeda dengan bahasa kewartawanan yang lebih bersifat literal. - Bersifat multitafsir
Multitafsir artinya berpenafsiran ganda. Bahasa dalam sastra cenderung mengundang penafsiran ganda dari pembacanya. Hal itu terjadi karena sifat konotatif bahasa sastra serta pengalaman masing-masing pembaca berbeda dan beragam. Bahkan secara ekstrem sering dikatakan bahwa keberhasilan suatu karya sastra dapat dilihat dari ada tidaknya sifat penafsiran ganda. - Memperhatikan efek musikalitas
Efek musikalitas adalah efek suara atau bunyi yang mampu membangkitkan rasa merdu. Kemerduan bunyi bahasa dalam karya sastra pada umumnya dapat dimunculkan lewat pola persajakan atau rima atau kadang dibentuk lewat perulangan bunyi yang sama dalam setiap bait atau kalimat.
Artikel ini dibuat hanya untuk informasi semata. Jika Anda ingin mengetahui lebih jauh tentang pembahasan ini, silakan baca buku atau sumber informasi yang ada di bagian referensi. Terima kasih.
REFERENSI
Artikel:
Berbagai sumber
Gambar:
Dokumen pribadi