Pengertian dan Ciri Bahasa Jurnalistik
Bahasa jurnalistik memiliki ciri khas tersendiri yang tidak terdapat dalam bahasa lain, seperti bahasa sastra atau bahasa sehari-hari, sehingga bahasa memiliki ciri khasnya tersendiri. Berikut ini adalah pengertian bahasa jurnalistik menurut ahli dan ciri-ciri bahasa jurnalistik.
Pengertian bahasa jurnalistik menurut Rosihan Anwar
Menurut Rosihan Anwar,
bahasa jurnalistik adalah bahasa yang digunakan oleh jurnalis dalam menulis karya-karya jurnalistik di media massa.
Sehingga dapat kita simpulkan bahwa hanya pada karya-karya jurnalistik sajalah yang bisa dikatakan atau digolongkan sebagai bahasa jurnalistik, bukan karya opini seperti artikel atau esai. Oleh karena itu, jika ada wartawan yang juga menulis puisi, cerpen, esai, dan artikel, maka karya tersebut tidak dapat digolongkan sebagai bahasa jurnalistik karena ia memiliki varian tersendiri dan tentunya berbeda dengan varian dalam ragam jurnalistik.
Ciri-ciri bahasa jurnalistik
Bahasa jurnalistik memiliki beberapa ciri, yaitu:
- Singkat
Bahasa jurnalistik harus singkat, sehingga bahasanya harus menghindari penjelasan yang panjang lebar dan bertele-tele. - Padat
Padat artinya, bahasa jurnalistik yang singkat harus mampu menyampaikan informasi yang selengkap-lengkapnya dan sepadat-padatnya. Tulisan jurnalistik harus memenuhi syarat 5W+1H, yaitu mampu menjawab apa (What), siapa (Who), di mana (Where), kapan (When), kenapa/penyebab (Why), dan bagaimana/akibat (How). Padat juga bisa berarti harus menghindari keterangan-keterangan tidak perlu, membuang kata-kata mubazir, dan memegang teguh prinsip ekonomi bahasa. - Sederhana
Bahasa jurnalistik harus sederhana, artinya harus memilih kalimat tunggal yang sederhana, bukan kalimat majemuk yang panjang, rumit dan kompleks. Tetapi jangan sampai mengubah makna informasi yang ingin disampaikan. - Lugas
Lugas, yang berarti bahwa bahasa jurnalistik harus mampu menyampaikan pengertian atau makna informasi secara langsung, dengan menghindari bahasa yang berbunga-bunga (bombastis). - Menarik
Satu hal yang tidak kalah penting adalah bahasa jurnalistik harus menarik, yaitu selalu menggunakan kata-kata yang masih hidup, tumbuh, dan berkembang serta menghindari kata atau ungkapan yang klise dan sudah mati. Sehingga bahasa pers harus selalu mengikuti perkembangan bahasa yang hidup di tengah masyarakat dan bahkan harus bisa menjadi pelopor pemasyarakatan dan pembakuan kata atau istilah baru yang dapat memperkaya kosakata bahasa. - Jelas
Kejelasan dalam bahasa jurnalistik adalah suatu keharusan, karena informasi yang disampaikan jurnalis harus dengan mudah dipahami oleh khalayak umum pembaca. Penggunaan ungkapan yang bermakna ganda (taksa) dalam bahasa jurnalistik adalah sebuah dosa, sehingga pemakaian kata-kata yang bermakna denotatif (apa adanya) sangat ditekankan.
Artikel ini dibuat hanya untuk informasi semata. Jika Anda ingin mengetahui lebih jauh tentang pembahasan ini, silakan baca buku atau sumber informasi yang ada di bagian referensi. Terima kasih.
REFERENSI
Artikel:
Berbagai sumber
Gambar:
Dokumen pribadi