Upaya Guru dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Sekolah #1
Upaya guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah haruslah terencana dan bertujuan. Berikut ini adalah beberapa penjelasan mengenai cara-cara yang bisa dilakukan oleh guru atau pun sebagai bahan pertimbangan bagi pihak terkait.
Manajemen Berbasis Sekolah
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) atau dalam terminologi bahasa Inggris lazim disebut School Base Management adalah model pengelolaan yang memberikan otonomi atau kemandirian Kepala Sekolah dan mendorong pengambilan keputusan partisipatif yang melibatkan secara langsung semua warga sekolah sesuai dengan standar pelayanan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat, propinsi, kabupaten dan kota.
MBS sebagai suatu model implementasi kebijakan desentralisasi pendidikan merupakan konsep inovatif, yang bukan hanya dikaji sebagai wacana baru dalam pengelolaan pendidikan tetapi sebaliknya juga dipertimbangkan sebagai langkah inovatif dan strategis ke arah peningkatan mutu pendidikan melalui pendekatan manajemen yang bercirikan akar rumput.
Sedangkan implementasi MBS memiliki tujuan antara lain meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia.
MBS secara konsepsional akan membawa dampak terhadap peningkatan kinerja sekolah dalam hal mutu, efisiensi manajemen keuangan, pemerataan kesempatan dan pencapaian tujuan politik (perkembangan iklim demokrasi) suatu bangsa lewat perubahan kebijakan desentralisasi di berbagai aspek seperti politik, edukatif, administratif dan anggaran pendidikan. MBS, selain akan meningkatkan kualitas belajar mengajar dan efisiensi operasional pendidikan, juga tujuan politik terutama iklim demokratisasi di sekolah.
Sebagai contoh, Hanson and Ilrich dalam Tim Pokja School Based Management (2001) mengungkapkan keberhasilan MBS di Spanyol yaitu menciptakan kualitas manajemen dan pendidikan sebagai strategi untuk memperbaiki kinerja sekolah. MBS mempunyai multi dimensi karena mencakup aspek politik, edukatif, administratif dan finansial. Paradigma konsep MBS berorientasi terhadap perbaikan pendidikan, efisiensi administrasi, efisiensi keuangan, pencapaian tujuan politik dan terwujudnya pemerataan.
Peningkatan kualitas belajar mengajar dapat dicapai antara lain dipengaruhi oleh faktor pengambilan keputusan yang dilakukan dengan cepat (cukup di tingkat lokal). Hal tersebut menjadikan meningkatnya semangat guru dan pengelola sekolah untuk melakukan tugasnya dengan baik sesuai dengan fungsi dan kewenangannya.
Implementasi MBS akan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang sifatnya internal di lingkungan sekolah, ataupun eksternal di luar sekolah. Secara umum beberapa faktor pendukung MBS tersebut adalah sebagai berikut:
- Kepemimpinan dan manajemen sekolah yang baik
MBS akan berhasil jika ditopang oleh kemampuan profesional kepala sekolah dalam memimpin dan mengelola sekolah secara efektif dan efisien serta mampu menciptakan iklim organisasi di sekolah yang kondusif untuk proses belajar mengajar. - Kondisi sosial, ekonomi dan apresiasi masyarakat terhadap pendidikan
Faktor eksternal yang turut menentukan keberhasilan MBS adalah kondisi tingkat pendidikan orang tua siswa dan masyarakat, kemampuan dalam membiayai pendidikan serta tingkat apresiasi dalam mendorong anak untuk terus belajar. - Dukungan pemerintah
Faktor ini sangat menentukan efektivitas implementasi MBS terutama bagi sekolah yang kemampuan orang tua atau masyarakatnya relatif belum siap memberikan kontribusi terhadap penyelenggaraan pendidikan. Alokasi dana pemerintah (APBN/APBD) dan pemberian kewenangan dalam pengelolaan sekolah menjadi penentu keberhasilan. - Profesionalisme
Faktor ini sangat strategis dalam upaya menentukan mutu dan kinerja sekolah. Tanpa profesionalisme kepala sekolah, guru dan pengawas akan sulit dicapai PBM yang bermutu tinggi serta prestasi siswa (Tim Pokja School Based Management, 2001).
Pemilihan Metode Pembelajaran
Upaya guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan antara lain dengan penggunaan metode yang efektif sesuai dengan kebutuhan nyata di lapangan. Proses pembelajaran yang terjadi di kelas pada umumnya model teacher center (berpusat pada guru) bukan student center (berpusat pada siswa). Kalau berpusat pada guru, gurulah yang menguasai dan mendominasi pembelajaran itu. Biasanya pembelajaran model ini dipakai metode ceramah. Metode pembelajaran yang efektif dapat dilakukan secara variatif, interaktif, aktif dan kreatif.
Belajar efektif itu dimulai dari lingkungan belajar yang berpusat pada siswa. Dari akting guru di depan kelas, siswa menonton ke siswa yang akting bekerja dan berkarya, guru hanya mengarahkan pengajaran, harus berpusat pada bagaimana cara siswa menggunakan pengetahuan baru mereka, strategi belajar lebih dipentingkan dibandingkan hasilnya. Umpan balik amat penting bagi siswa, yang berasal dari proses penilaian yang benar. Pembelajaran model ini menumbuhkan komunitas belajar dalam bentuk kelompok.
Disiplin Sekolah
Salah satu jalan atau upaya dalam peningkatan mutu pendidikan di antaranya dengan meningkatkan disiplin sekolah. Dengan adanya disiplin sekolah diharapkan berdampak positif bagi disiplin pribadi, perubahan perilaku dan peningkatan prestasi belajar.
Disiplin individu dan masyarakat sangat penting dikembangkan di semua lini kehidupan. Kemajuan seseorang, masyarakat dan bangsanya hanya mungkin terjadi apabila disiplin yang baik diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sumber daya manusia (SDM) yang unggul sangat dibutuhkan dalam era persaingan dan globalisasi di Abad XXI. SDM yang unggul tersebut dapat terjadi apabila ada kesadaran diri dan hati nurani yang mendorong dan memicu dirinya untuk menerapkan disiplin yang baik. Disiplin individu yang baik dapat terbentuk dan tumbuh apabila disiplin itu mulai ditanam dan dibiasakan dalam keluarga dan di sekolah.
Disiplin sekolah harus direncanakan dan dilaksanakan dengan baik, konsekuen dan konsisten. Kepala sekolah, para guru dan pegawai lainnya yang ada dalam komponen-komponen sekolah ikut memberi teladan yang baik dalam menerapkan disiplin sekolah. Hal ini sangat berperan menciptakan pengaruh pada para siswa untuk berperilaku disiplin.
Artikel ini dibuat hanya untuk informasi semata. Jika Anda ingin mengetahui lebih jauh tentang pembahasan ini, silakan baca buku atau sumber informasi yang ada di bagian referensi. Terima kasih.
REFERENSI
Artikel:
Berbagai sumber
Gambar:
Dokumen pribadi