Gawat! 100 Tahun Lagi Manusia Dikuasai Robot
Anda pernah melihat film yang mengisahkan dunia dikuasai oleh robot? Tahukah Anda bahwa ternyata para ilmuwan memperkirakan sekitar 100 tahun lagi itu semua bisa terjadi. Manusia harus lebih berhati-hati jika tidak ingin melihat generasinya berakhir.
Nick Bostrom, seorang profesor di Universitas Oxford, menyatakan bahwa jika manusia tidak dapat mengendalikan perkembangan teknologi dalam hal ini kecerdasan buatan atau robot, maka sekitar 100 tahun lagi mungkin tidak akan ada lagi manusia di dunia ini.
Dunia sudah mengarah ke arah era robot cerdas yang mungkin pada akhirnya nanti para pekerja manusia tidak akan ada lagi. Data dari Federasi Robot Internasional pada tahun 2012, Korea Selatan memiliki jumlah pekerja robot terbesar di dunia yaitu 347 robot per 10.000 pekerja manusia. Jumlah robot pekerja ini semakin meningkat dari tahun ke tahun, dapat kita simpulkan bahwa pekerja manusia akan semakin kecil jumlahnya.
Dikutip dari bukunya yang berjudul "Superintelligence: Paths, Dangers, Strategies", hal yang paling berbahaya adalah bahwa manusia terbiasa membuat kesalahan ketika membuat sesuatu, jadi ada kemungkinan akan terjadi kesalahan ketika nanti membuat robot cerdas. Perlu diingat, bahwa robot yang memiliki kecerdasan buatan berarti memiliki kemampuan untuk belajar, dan terus mengasah kemampuannya untuk mencapai tujuan yang sudah diprogram sebelumnya.
Bostrom memberikan contoh kasus kecil mengenai robot yang bisa menghabisi manusia untuk mencapai tujuannya:
Ketika manusia membuat robot cerdas untuk membuat penjepit kertas sebanyak mungkin, maka kemungkinan manusia dibunuh itu besar sekali. Kenapa? Kita lihat tujuan utama robot tersebut dibuat, yaitu untuk membuat penjepit kertas sebanyak mungkin. Para robot cerdas itu bisa mengambil kesimpulan bahwa jika manusia hidup maka manusia bisa kapan saja mematikan mereka semua, ini tidak boleh terjadi karena apabila mereka dimatikan maka tujuan mereka dibuat tidak akan tercapai.
Contoh lain:
Jika manusia menciptakan robot dengan tujuan untuk membuat manusia bahagia, mungkin saja tidak akan ada lagi manusia yang memiliki tubuh utuh, hanya tersisa otak yang dipenuhi oleh elektroda untuk menstimulus bagian kesenangan di otak. Atau mungkin saja manusia hanya akan hidup di dunia halusinasi yang dibuat oleh robot tersebut.
Mengapa robot bisa salah menginterpretasikan rasa bahagia? Karena kita saja sebagai manusia sering salah mengartikan hal tersebut bahkan rasa bahagia dari satu manusia ke manusia yang lainnya itu berbeda.
Hikmah Berita
Bostrom mengingatkan kita bahwa kemajuan teknologi harus juga meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian manusia terhadap adanya kemungkinan terburuk. Robot dibuat untuk mempermudah pekerjaan manusia, maka tugas manusia jugalah untuk mengawasinya. Intinya, kontrol manusia terhadap kecerdasan buatan ini harus menjadi prioritas. Kita, sebagai manusia, tidak ingin kebodohan dan keangkuhan kita menghancurkan diri kita sendiri.
Artikel ini dibuat hanya untuk informasi semata. Jika Anda ingin mengutip artikel ini, mohon sertakan tautan hidup ke situs web atau halaman ini. Terima kasih.
REFERENSI
Artikel:
1. Kathleen Miles. Artificial Intelligence May Doom The Human Race Within A Century, Oxford Professor Says. Tautan: huffingtonpost.com. Diakses pada tanggal: 05/12/2014
2. Wikipedia. Robot. Tautan: en.wikipedia.org. Diakses pada tanggal: 05/12/2014
3. Humanrobo. TOPIO 3. Tautan: en.wikipedia.org. Diakses pada tanggal: 05/12/2014
4. Gnsin. Actroid-DER 01. Tautan: en.wikipedia.org. Diakses pada tanggal: 05/12/2014