Pengertian Kepemimpinan
Pengertian kepemimpinan banyak dikemukakan oleh para ahli dari berbagai disiplin ilmu, termasuk diantaranya Ilmu Pemerintahan. Di dalam Ensiklopedi Umum tahun 1973 (Sunindhia dan Widiyanti, 1993:3) mengartikan kepemimpinan sebagai berikut:
Hubungan yang erat antara seseorang dan sekelompok manusia, karena adanya kepentingan bersama, hubungan itu ditandai tingkah laku yang tertuju dan terbimbing daripada manusia yang seorang itu, manusia atau orang ini biasanya disebut yang memimpin atau pemimpin, sedangkan kelompok manusia yang mengikutinya disebut yang dipimpin.
Dari pengertian kepemimpinan yang dikemukakan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa kepemimpinan ditandai dengan adanya hubungan antara seseorang yang disebut “atasan” dengan seorang atau sekelompok orang lain yang disebut “bawahan”, atau di dalam Ilmu Pemerintahan lebih tepat disebut adanya hubungan antara “yang memerintah” dan “yang diperintah”.
Pengertian tentang kepemimpinan ini mudah untuk diucapkan, tetapi amat sukar untuk benar-benar dilaksanakan. Seseorang dapat disebut sebagai pemimpin, jika ia dapat mempengaruhi orang lain untuk mencapai sesuatu tujuan tertentu, meskipun tidak ada ikatan-ikatan yang formal dalam suatu organisasi.
Berkaitan dengan hal itu, berikut disampaikan beberapa pengertian kepemimpinan yang dikemukakan oleh para ahli , diantaranya adalah menurut:
Ordway Tead (Kartono, 1991:49) mengatakan bahwa
Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang agar mereka mau bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Sedangkan Buchari Zainun (Sunindhia dan Widiyanti, 1993:14 ) berpendapat bahwa
Leadership atau kepemimpinan dapat diartikan sebagai satu kekuatan atau ketangguhan yang bersumber dari kemampuan untuk mencapai cita-cita dengan keberanian mengambil resiko yang bakal terjadi.
Lebih lanjut Buchari Zainun ( Sunindhia dan Widiyanti ,1993 : 14 ) mengemukakan pula bahwa
Kepemimpinan nasional adalah kekuatan atau ketangguhan yang dimiliki oleh para pemimpin bangsa yang bersumber dari kemampuan untuk mencapai cita-cita bangsa dengan keberanian untuk memikul resiko yang mungkin terjadi.
Pendapat lain tentang pengertian kepemimpinan dikemukakan oleh Abdulrachman (1979:81) bahwa:
Kepemimpinan sering pula diartikan sebagai kemampuan atau kesenian untuk mempengaruhi orang-orang lain supaya suka dan dapat bekerja, atau dalam arti yang lebih luas kemampuan untuk mempengaruhi orang-orang lain supaya suka dan dapat mengikuti kemampuan management.
Adapun Siagian (1978:3) mengatakan bahwa
“… kepemimpinan merupakan motor dan daya penggerak daripada semua sumber-sumber dan alat-alat (resources) yang tersedia bagi suatu organisasi”.
Masalah yang selalu terdapat dalam membahas kepemimpinan adalah hubungan yang melembaga antara pemimpin dan yang dipimpin, menurut aturan yang telah disepakati bersama. Perubahan mengenai salah satu faktor akan dapat mempengaruhi perubahan pada faktor-faktor yang lain. Selain itu, pola-pola kepemimpinan dari organisasi yang satu akan berbeda dengan organisasi yang lain, tergantung atas beberapa faktor seperti tujuan, tugas pokok, fungsi, jenis kegiatan, besar kecilnya organisasi, dan lain sebagainya.
Untuk menjadi pemimpin, diperlukan kecakapan teknis dan pengalaman kerja yang banyak. Selain pemahaman tentang pekerjaan, ia harus tahu bagaimana menggerakkan bawahannya agar tercapai tujuan yang telah ditentukan. Dalam menjalankan kepemimpinan ia harus memahami benar, bahwa yang dihadapinya adalah manusia yang mempunyai perasaan dengan tabiat dan sifat-sifat yang baik maupun kurang baik. Ia harus mempunyai, kekuasaan, kewibawaan, wewenang dan beberapa sifat lain, sehingga dapat menggerakkan orang-orang yang ada di bawah tanggung jawabnya, untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. Uraian di atas memperlihatkan bahwa kepemimpinan itu pada hakikatnya adalah kemampuan dari seorang pemimpin untuk mempengaruhi yang dipimpin demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Kualitas kepemimpinan menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu kelompok atau organisasi, baik pada suatu kelompok kerja yang kecil (desa) maupun organisasi yang besar (negara).
Kepemimpinan merupakan bagian dari suatu hubungan yang sangat kompleks. Tanpa pengikut, tak ada pemimpin. Para anggota suatu kelompok menyerahkan kepada seseorang, yaitu seorang pemimpin untuk membuat keputusan dan penilaian tertentu, agar tugas dan tujuan-tujuan kelompok dapat tercapai serta terlaksana dengan baik. Untuk dapat terlaksananya kepemimpinan yang efektiv tidak saja hanya bergantung pada diri pemimpin itu sendiri, melainkan juga pada dukungan dari para anggota kelompok yang dipimpinnya, serta pada pola kepemimpinan itu sendiri.
Hal lain yang harus diperhatikan dalam kepemimpinan adalah hubungan antara bawahan dengan atasan (antara pemerintah dengan yang diperintah). Karena orang yang dipimpin dan orang yang memimpin dapat saling bertukar pikiran dan apabila hanya pimpinan saja yang memikirkan masalah, maka pekerjaan atau tugas yang dikerjakan dalam rangka pencapaian tujuan tidak akan berjalan lancar.
Jika diperhatikan dengan seksama, dari definisi-definisi yang telah dikemukakan di atas terdapat persamaan, yaitu pada dasarnya kepemimpinan itu merupakan suatu kemampuan yang melekat pada diri seorang pemimpin.
Unsur-unsur Kepemimpinan
Pada hakikatnya kepemimpinan meliputi adanya hubungan antar manusia dalam melakukan suatu kerja sama ke arah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Atau dengan perkataan lain, kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi orang lain dengan maksud agar orang tersebut mau mengadakan kerja sama, sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa unsur-unsur kepemimpinan antara lain:
- Adanya orang yang mempengaruhi/memimimpin;
- Adanya orang yang dipengaruhi/dipimpin;
- Orang yang mempengaruhi mengarahkan kepada orang yang dipengaruhi agar bekerja dengan baik demi tercapainya suatu tujuan.
Ketiga unsur tersebut saling berkaitan dan saling mempengaruhi, sehingga jelas bahwa keberhasilan dari kepemimpinan, merupakan hasil kerja sama dari ketiga unsur utama yang terdiri dari pemimpin, yang dipimpin, dan adanya kemampuan untuk mempengaruhi/mengarahkan kepada tercapainya suatu tujuan.
Artikel ini dibuat hanya untuk informasi semata. Jika Anda ingin mengetahui lebih jauh tentang pembahasan ini, silakan baca buku atau sumber informasi yang ada di bagian referensi. Terima kasih.
REFERENSI
Artikel:
Berbagai sumber
Gambar:
Dokumen pribadi